Sunday, October 6, 2013

[FF DeG] CLBK

Author: me
Genre: whatever,yg pasti shonen ai sih :v
Rating: PG
Pairing: Die x Shinya
Summary: kebesaran kan
Disclaimer: cuma kepikiran aj


Kalian harus jaga jarak demi menjaga  citra band.

Pernyataan yang tegas nan tajam setajam silet yang dilontarkan pak manager dua tahun silam tak dapat dipercaya membuat jarak sungguhan antara Die dan Shinya. Ya semua berjalan dengan normal meski kecanggungan yang terjadi antara mereka makin parah. Mereka jadi makin jarang berkomunikasi.
"Guys habis latihan kita mau kemana? Main yuk" Kaoru menyadari hubungan mereka kok makin hambar ya, latihan, bikin lagu,konser. Just it.
"Main game! Karaoke terus minum. Like that!" Totchi semangat. Sementara Kyo masih anteng baca majalah cuma berdehem.
"Terserah" Die gak mau repot mikir.
"Umm aku pulang aja kayanya"
"Oh Shin baby come on gada lo ga rame" rayu Toshiya.
"Tapi aku beneran harus pulang"
"Yaudah kalau gak bisa jangan dipaksa " Kyo nyudahin gitu aja.
"Iiiihhhh kyooo" Totchi gemas.
"Udah udah yang bisa saja, kita berempat aja" Kaoru menengahi dan kemudian diiyakan oleh yang lain.
Shinya pamit. Semantara Toshiya masih ngomel.
"Kalian kok kaya gak peduli sama Shinya, masa dia ditinggal gitu aja"
"bukan ditinggal,tapi dia sendiri kan yang gak mau." Kyo membela diri.
"Hey kita kan mau senang-senang jangan ribut dong"
"Heh aku ngerasa pertemanan kita makin garing. Sejak kapan ya? Aku rasa sejak Die dan Shinya jaga jarak, kita kan jadi jarang ngerjailin Shinya juga" omel Tochi.
Jleb!
Entah kenapa kalimat tadi ngena banget di hati Die.
Waktu mereka sampai mall, karena hujan turun bikin mereka harus lari-lari dari parkiran ke dalam mall.
Entah kenapa Die jadi kepikiran Shinya. Dia menoleh ke arah jam dinding di dalam mall. Pukul 8:25. Astaga! Die menyadari sesuatu, biasanya jam segitu bus ke rumah Shinya mulai langka, taxi gak pernah lewat depan studio latihan tadi, jadi Shinya harus jalan dulu ke halte yang cukup jauh dan sekarang hujan.
"Aku pulang duluan y!"
"Heh Die kita kan baru sampai masa kamu pulang"
"Tapi aku lupa ada urusan yang sangat penting"
"yasudah bro, kita bertiga aja" Kaoru berusaha mengerti walaupun dalan hati kecewa sih, rencana mau mencairkan suasana internal mereka yang membeku gagal total.
Die mengendarai mobilnya cukup cepat sampai ke halte biasa Shinya naik bus. Benar saja Shinya masih menunggu bus di halte dan kehujanan. Shinya yang duduk meringkuk dengan kemejanya kebasahan terkejut dengan kedatangan Die.
"Bukannya harusnya kalian main Die?"
"Bodoh, kenapa kamu gak bawa payung?"
Shinya merunduk. Kedua tangannya menyilang. Menggigil akibat hujan. Die memakaikan mantelnya ke tubuh Shinya.
"Kamu kok ceroboh, sudah gak bawa payung, gak bawa jaket juga."
"Maaf"
Mata Shinya yang sayu. Die teringat masa masa begini. Die emang suka ngomel tapi tetep perhatian.
"Aku antar pulang deh"
Die mengulurkan tangannya. Agak ragu tapi Shinya membalasnya.
Alhasil mereka malah pulang ke rumah Die karena kunci rumah Shinya ketinggalan di studio dan Shinya baru ingat waktu sampai di rumahnya. Daripada jauh-jauh ke studio lagi,makin malam sementara Shinya mulai mengantuk.
"Dasar ceroboh, lagian kamu mikirin apa sih sampai serba lupa begitu?" Omel Die sambil mencari-cari pakaian di lemarinya membiarkan Shinya yang mengeringkan badan dengan handuk.
"Nih ganti baju dengan ini, kebesaran sih pasti tapi mending daripada kamu masuk angin." Die menyodorkan kemejanya. Tentu saja kebesaran,punya Die XL sementara Shinya biasa pakai ukuran M. Eh Shinya main ganti baju gitu aja depan Die yang masih berdiri di depan lemari. Bikin muka Die merah terus memalingkan muka. Bertahanlah Die! Ingat larangan pak manager xD. Eh Die lupa dengan celana. Celana Shinya kan juga basah.
"Aku gak punya celana lagi, kecuali kamu mau tidur pake kolor doang" Die kelepasan XD.
"Maaf jadi merepotkan..aku..harusnya tadi ikut kalian saja" liat muka Shinya yang kasihan n innocent gitu bikin Die gak tega deh sumpah.
"Yang sudah terjadi jangan disesali. Oh ya aku ingat kado dari emak celana yang kekecilan gara-gara beliau nyangka anaknya masih selangsing waktu SMA"*wah iyakah?*
Ya bereslah sudah. Shinya jadi pakai kemeja kebesaran plus celana yang sedikit kepanjangan tapi kok malah tampak lucu di mata Die. Die nepuk-nepuk muka. Emang perjuangan berat lah nahan perasaan kalau cuma berdua begini sama Shinya.
"Yosh kamu tidur sana! Aku tidur di sofa saja."
"eh aku saja yang di sofa, kan jadi gak enak, merepotkanmu macam-macam."
"Kamu nurut aja deh"
Die mendudukkan Shinya di atas tempat tidur. Bagaimanapun juga urusan hati emang gak bisa ditahan. Die mengecup pipi Shinya sebelum mengucapkan selamat tidur.
Die masih Die yang dulu.
Percayalah Shinya.
Rasa cinta Die gak akan berkurang meski takdir tak merestui kalian.
~~~~~~The End~~~~~~

No comments: