[Repost]
Title: Shiawase na hibi
Cast: Diru, DieXShin
Author: Meiku
Genre: romance,yaoi,comedy(?)
Rating: PG-13
Summary: Apa yang Shinya suka?
Disclaimer: Minjem judul lagu Gazette,cerita terinspirasi dari wawancara Die di yakan diegaku
Author note: no smut XDDD but only sweet theme, masih ada hubungan sm fic sebelumnya kayanya XDD gak pandai bikin komedi, ada author yg merasa senasib?"
"CAMPAIGN!!!!!"
Ruangan itu ricuh sericuh-ricuhnya. Staff, roadie, manager, dan para member Dir en Grey tentunya sedang bersantap dan minum-minum. Gelak tawa terdengar tatkala mereka bercanda. Tanda bahwa Tour sudah berakhir. Perjalanan yang panjang selama berbulan-bulan usai. Mereka punya waktu beristirahat sekarang, walaupun hanya untuk beberapa hari. Kyo duduk minum dengan santai tapi dibalik itu hatinya dari tadi kesel dan greget ingin cepat-cepat ke kamarnya dan tertidur pulas sampai-sampai gak perhatian orang-orang di dalam sana sedang memperbincangkan apa lol. Sayang acara belum selesai juga. Kyo menoleh ke kiri dan ke kanan. Ada yang aneh. Kyo menghitung orang-orang disana dan mulai mengabsen dalam hati.
"1,2,3"
"Aku, Kaoru, Toshiya"
"DIE SHINYA NGGAK ADA!!!"
Kyo berdiri dan bersuara keras sekali. Spontan semua orang di dalem ruangan itu mingkem dan memandang ke arah Kyo.
"HA HA HA HA HA HA"
Gelak tawa kembali meledak. Rupanya perkataan Kyo tadi terdengar seperti bercandaan dalam persfektif orang-orang. Shinya tadi mendadak keluar dan Die menyusulnya. Ini Kyo apa saking seriusnya mikirin pengen tidur sampai gak sadar Shinya dan Die keluar tadi XD.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Shinya duduk di ayunan taman tak jauh dari penginapan tempat mereka berkumpul. Mempercepat ayunan itu dengan kakinya. Die melihat Shinya dari jauh. Melihat Shinya tersemyum kecil dikala ayunan mengayun cukup kencang yang dia nikmati dengan kaki melintang di udara karena jarak pendudukkannya tidak seimbang dengan kakinya yang panjang. Die terkikih. Shinya tampak menggemaskan. Tak salah kan jika dia dianggap sebagai 'baby' Dir en Grey. Tapi Shinya terlalu pendiam. Die masih menebak-nebak apa yang di pikirkan Shinya saat berayun. Shinya masih menikmati hembusan udara malam dengan mata tertutup di atas ayunan sampai...
Kreeet
Ayunan berhenti dan Shinya merasakan seseorang menutup matanya dengan telapak tangan.
"ngg Siapa?"
"Coba tebak?"
Biar mata ditutup pun telinga Shinya masih peka.
"Die?"
"Ah gak seru ya"
Die melepaskan telapak tangannya. Die berjalan ke arah ayunan di sebelahnya dan mengikuti Shinya berayun. Sedangkan Shinya jadi terdiam memandangi Die.
"Hmm asik juga, jadi mengantuk nih"
Die bingung mulai pembicaraan dari mana.
"Kalau gitu ayo tidur"
Shinya malah berdiri mau kembali ke penginapan. Die yang melihat Shinya melompat dari ayunan dan segera meraih tangan Shinya.
Cup!
Satu kecupan mendarat di bibir Shinya yang membalikkan kepalanya. Sementara pipi Shinya jadi memerah kayak tomat.
"nnghh"
Shinya menundukkan kepala ke samping. Die hanya tersenyum tipis melihat Shinya yang blushing padahal dalam hati Die melompat-lompat sambil salto saking girangnya.
Tak sengaja Kyo melihat bagian 'itu'. Die dan Shinya jadi aneh. Sejak kapan mereka begitu? apa mereka mau merealisasikan fanfic-fanfic buatan fansgirl itu? Masa sih mereka semau itu terlibat dalam dunia para hombreng yang berkeliaran di jaman sekarang? Begitulah kira-kira yang dipikirkan Kyo. *Author: Dari dulu kaleee, cuma Kyo nya aja yang gak peka XDD*
Tapi dasar Kyo, saking shock-nya bukannya menghentikan Die yang lanjut meluk Shinya dan menciumnya lebih dalam, malah lari ke dalam penginapan menuju Kaoru dan Toshiya yang masih asik ngobrol di koridor.
"Gawaaat gawaaaaat"
"Apanya yang gawat Kyo?" Kaoru mengernyitkan kening.
"Iya, ada apa sih?" Toshiya ikut penasaran.
"Harus dihentikan!"
"Lah tour kita kan emang udah berenti Kyo" Toshiya mengusap-usap kening.
"Itu itu" Kyo mempraktekan maksudnya dengan tangannya, menyatukan jari-jarinya yang kanan dengan yang kiri sambil manyun-manyun.
"Lah Kyo kamu ngapain kayak ikan koki aja" Kaoru garuk-garuk.
"Anu disana~~~ itu disana!" Kyo malah ngacak-ngacak rambut sambil menunjuk ke luar pintu.
"Jangan-jangan..Kao~ Aku takut" Toshiya langsung memeluk Kaoru. Dikiranya maksud Kyo itu ada hantu.
"Totchi, hantu gentayangan itu hanya dongeng okeh, jadi jangan takut" Kaoru mengelus kepala Toshiya yang badannya masih menempel sangat dekat dengan Kaoru, gak sadar kakinya sampai naik ke badan Kaoru.*bayangin sendiri*
"..."
Kyo menganga. Speechless. Kaoru dan Toshiya juga tampak aneh. Kyo menepuk pipinya. Gak boleh mikir gitu! Pasti gara-gara liat adegan tadi bikin Kyo parno sampai membayangkan Kaoru dan Toshiya juga ada 'apa-apanya'.
"Tadaima"
Die baru datang diikuti Shinya.
"Okaeri" Toshiya yang sudah duduk lagi di sebelah Kaoru menyambut dengan senyum.
Kyo tiba-tiba menarik tangan Shinya dan membuatnya menjauh dari Die. Dia teringat pula kalau di penginapan itu dua orang dapat jatah sekamar dan Die kebagian bareng Shinya XD. Shinya hanya menatap kebingungan.
"Kita kudu roleplay!! #salah tuker posisi, Shinya sekamar bareng aku, Pak manager dengan Die saja"
"WTH? Enak saja Kyo! kan sudah ditentukan jatah masing-masing member" Die protes.
"Shinya bahaya tidur sama kamu tau, kamu kan jail" Kyo beralasan.
"Sudah sudah, kita tanya aja Shinya-nya mau ikut saja" Jawab Kaoru bijak.
"Ya sudah, gimana Shin? Mau sama aku nggak?" Die mengalah.
"Sama aku aja jamin lebih aman" Paksa Kyo.
"hmm..ano.." Shinya bingung tapi harus memutuskan.
"Aku sama Kyo saja ya"
Jelas penyataan itu bikin Die kecewa berat. Kapan lagi sekamar dengan Shinya coba :P. Tapi apa daya, Shinya juga berhak berpendapat. Die berusaha berpikir positif. Mungkin Shinya masih malu sekamar dengan Die dan memang kenyataannya begitu sih.
Sejak malam itu, Kyo membuntuti Shinya kemana saja. Mulai dari sarapan, ganti baju, mandi, ke wc pun Kyo yang jaga lol. Seperti enggan melepaskan Shinya dari pandangan matanya. Tentu saja misi utamanya memisahkan Shinya dari Die agar mereka tidak berdua-duaan. Setiap Die mendekat atau mengajak ngobrol Shinya, maka Kyo akan ada di tengah-tengahnya. Padahal Die mau mengajak Shinya pergi refreshing. Die ada ide sejak melihat Shinya nampak bahagia di atas ayunan kemarin. Lama-lama Shinya agak risih juga dibuntuti Kyo kemana-mana. Sampai akhirnya mereka berlima termasuk Kaoru dan Toshiya makan siang bersama.
Die memutar otak. Satu-satunya cara biar bisa berbicara pada Shinya adalah lewat handphone-nya.
bip bip. 1 pesan masuk. Shinya membuka ponselnya di bawah meja makan.
"Ano..aku mau balik ke kamar, ada barang yang tertinggal. Sebentar aja."
Shinya berdiri.
"Aku temani" tawar Kyo.
Berhasil, sesuai rencana. Dalam hati Die terkikih. Ketika Shinya dan Kyo menghilang sebentar dari meja makan, Die memasukkan obat tidur dalam dosis rendah ke minumannya yang masih utuh dan menukarnya dengan Kyo. Kaoru yang agak curiga, melirik ke arah Die. Die sadar Kao menyadari sesuatu. Die lalu berbisik menceritakan maksudnya. Kaoru pun mengerti dan nyengir.
"Dasar elu ya Die."
Shinya dan Kyo kembali. Kyo melanjutkan makannya dan sukses meminum air yang sudah diberi obat tidur itu.
"Aduh kepalaku pusing" Kepala Kyo mendadak berkunang-kunang dan matanya terasa berat. Semenit, dua menit Kyo tertidur pulas. Tidak ada yang merasa aneh karena Kyo memang terbiasa kok tidur pulas dimana saja dan kapan saja ia mau XDD.
"Shinya ayo!" Die menarik tangan Shinya. Kaoru dan Die hanya saling memberi isyarat dengan kedipan mata.
"Ya Kyo tertidur lagi." Toshiya malah bermain-main dengan jari-jari Kyo seperti memainkan boneka hidup lol.
~~~~~~~~~~~~~~~
"Kita kemana?"
Shinya penasaran. Sedari tadi Die tidak bilang kemana mereka pergi, hanya memegang tangan Shinya sepanjang perjalanan dan di dalam bus.
"Nanti juga kamu tahu"
Pintu bus terbuka. Die masih memegangi tangannya sampai mereka tiba di depan gerbang bertuliskan Disney land.
"Gimana Shin-chan?"
"Gimana..apa?" tanya Shinya polos.
"Tempat ini. Suka tidak?"
"mm" Shinya hanya terdiam seolah tidak mengerti maksud Die.
"Kalau tidak suka kita pulang lagi deh."
Die hampir-hampir menarik Shinya pulang sampai...
"Jangan! a- ano Sudah di sini, sayang kalau tidak main"
Walaupun ekspresi Shinya masih datar, sedikit blushing di wajahnya. Die anggap itu artinya Shinya suka datang ke sini.
Die dan Shinya mencoba berbagai jenis permainan, mulai kuda-kudaan, rumah kaca, rumah miring, istana boneka, pontang-panting, kora-kora *ini disney land apa dufan ya? lol* Shinya tampak biasa saja bahkan di rumah hantu dia tidak teriak. Mungkin udah terbiasa gara-gara PV diru yang Gore dan horror XD. Jauh dari yang dibayangkan Die kalau Shinya akan berteriak kyaaaaa lalu memeluk Die. *kalau Toshiya masih mungkin lol* Die ada ide. Dia menarik Shinya ke sebuah permainan yang jamin bikin Shinya teriak histeris dan meluk Die, minimal menggenggam tangannya.
"Roller coaster?"
"Gimana? mau naik ini"
"hmmmm" Shinya tidak menjawab, hanya keraguan muncul di wajahnya.
"Okay kita naik ini. Kamu takut gak?"
"A- ano.."
"Itu artinya tidak. Ayo Shin"
Die menggandeng tangan Shinya, menggiringnya ke antrian.
"Itu ada apa?" Shinya melayangkan pandangannya dan Die mengikuti arah pandangannya.
"Hanya maskot Disney."
"Ke sana yuk"
"Okay Shin-chan, nanti abis ini kita ke sana ya"
"Sekarang"
"eh? Bentar lagi antriannya sampai kok"
Dalam hati Die bisa menebak ketakutan Shinya. Tapi justru itu yang membuatnya makin bersemangat mengajak Shinya ke permainan satu itu XD. Sesuai rencana. Shinya kehilangan akal. Di depan pintu, giliran mereka tiba. Shinya masih berusaha melarikan diri tapi gerakkannya terbaca dengan mudah oleh Die. Die merangkul bahu Shinya dengan erat sampai tidak bisa berkutik.
+++
"Kyaaaaaaaaaaaaa"
Itu bukan teriakan Shinya tapi orang-orang lain yang berteriak dan adapun para wanita yang berpasangan memegang satu sama lain. Bikin Die iri. Lihat ke kiri, Shinya masih mematung. Sampai mereka turun, Die mengajak Shinya keluar tapi Shinya masih duduk di tempat yang sama.
"Ayo Shin.."
Die kaget setengah mati. Wajah Shinya memucat.
+++
"Hooooooooeeeeeeeeeekkkkkkkkkkkkssssssssssss!!!!!!"
Die berdiri di belakang Shinya yang berdiri di depan wastafel dalam toilet.
"Kenapa ga bilang kalau kamu pengen muntah kalau naik itu"
"Hoeek hoek!" Die mengelus punggung Shinya yang masih muntah.
"Habis..aku malu, aku gak sekuat Die"
Kini air menggenang di kelopak mata Shinya, wajahnya pucat dan masih mual.
"Shin-chan jgn nangis" Die memeluk Shinya yang membenamkan kepalanya di dada Die. "Maaf ya aku gak maksud mencelakakanmu"
Die yang mau menggiring Shinya dari toilet terkejut dengan kehadiran sekelompok wanita yang tiba-tiba berdiri bergerombol di sana. Mata mereka semua memandang Die dengan geram sambil melotot.
"HWWWWAAAAAAAAAAAA ampun!!"
Die berlari keluar menahan kepalanya dari timpukan wanita-wanita ganas. Shinya menyusul Die yang masih shock dengan kemarahan mereka.
"Kenapa kamu malah masuk toilet wanita Shin??"
"Maaf aku gak tahu, tadi sih buru-buru ke toilet, aku gak liat tulisannya hiks"
Shinya nangis beneran. Lihat Shinya merengek begitu sih Die nggak tega. Tapi ada yang aneh deh.
"Tapi kenapa cuma aku yang ditimpuk ya??"
Seorang dari wanita tadi keluar mengambil sepatunya yang dilempar XD.
"Lain kali jangan masuk Toilet wanita sembarangan. Satu lagi, kau harus tanggung jawab dan jaga calon anak kalian dengan baik." Wanita itu pergi begitu saja. Die meresapi kata-kata wanita tadi. Saat menyadarinya, Die tertawa keras sekali.
"Bwa Ha Ha Ha Ha Ha" Die memegangi perutnya. "Ternyata mereka mengira kamu cewe Shin-chan!! bwahahaha"
Shinya tersipu malu. Padahal kostumnya kaos,jaket, dan jeans tapi masih ada saja yang mengira wanita XD *author ikut ngakak*.
Tidak terasa langit makin gelap. Mereka duduk di bangku. Shinya mengunyah permen kapas yang dibelikan Die.
"Oiya Shin"
"Huh?"
"Aku belum tanya, kau paling ingin naik apa dari permainan di sini?"
Shinya melayangkan pandangannya mengitari tempat itu. Matanya terhenti saat menatap sesuatu yang menjunjung tinggi. Berputar pada porosnya.
"Itu!" Shinya ingin naik biang lala yang menggantung.
Die tersenyum sendiri mendengar kata-kata Shinya. Mengingat senyumnya saat bermain ayunan kemarin, Die sadar akan sesuatu, permainan yang paling disukai Shinya adalah yang membuatnya santai dan duduk dengan tenang sambil merasakan desiran angin. Shinya kelihatan sangat damai saat duduk di dalam bianglala. Matanya menuju ke luar menyisir pemandangan kota dari atas.
"Indah" gumamnya.
Die ikut tersenyum. Shinya nampak menggemaskan. Die mengikuti nalurinya memegang dagu Shinya. Tanpa sadar menggesernya hingga di depan wajahnya.
"nnnnnnnnnn"
Die mencium Shinya di tengah bianglala yang sedang berputar. I feel very very love you Shinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Arrrrrrrrrrrgggggghhhhhhhhhhhh Kenapa tidak membangunkanku??"
Kyo berteriak histeris. Cemas karena kedua temannya yang paling tidak diinginkan pergi berduaan kini belum pulang selama berjam-jam. Kyo bolak balik gak tenang :P.
"Tenang aja napa? Mereka udah gede"
"Bukan ituuuuuuu, masalahnya, kalian gak tau deh!!! Kemarin aku lihat mereka berciuman!! Gimana kalau mereka saling cinta"
Kyo mendadak lancar bercerita padahal kemarin malam terbata-bata XD.
"So sweet ya" Toshiya malah bersemangat terus gandeng-gandeng tangan Kaoru. Kaoru sih sedikit cengengesan tahu Kyo sebegitu gak pekanya. Bukan kali ini doang kali mereka begitu lol.
"Tadaima!!!"
Die dan Shinya akhirnya pulang. Kyo meledak-ledak kaya bom atom.
"Kemana aja kalian huh?!! lalu aku tertidur, pasti kamu taruh sesuatu di minumanku" Kyo sadar toh tapi sudah terlambat.
"hehe" Die cuma nyengir belaga innocent.
"Ayo Shin.."
Kyo menarik tangan Shinya tapi kemudian ditahan oleh Die.
"Malam ini Shinya tidur denganku! iya kan Shin?" Die gak mau mengalah.
"Enak aja!! NGGAAAAK!!!" Kyo juga gak mau melepaskan Shinya.
"Biar Shinya yang putuskan deh! Daripada kalian bikin tangannya putus.
Lagi Kaoru menengahi.
"Yaudah, gimana Shin?" kali ini Kyo yang ngalah.
"Aku...sama Die. Mangap Kyo >.
"IIee" Kyo membelalakkan mata.
"Tuh kan! ayo Shin! Wee"
Die melet ke Kyo terus langsung menarik Shinya ke kamarnya.
"Kita juga tidur. Oyasumi"
Kaoru juga langsung menarik Toshiya ke kamar.
"Let's making love honey" Respon Toshiya dengan sangat polos dan jujur. Gimana reaksi Kyo? Jelas Kyo juga kaget dengan pernyataan Toshiya barusan.
"Whaaaat??? Tunggu"
Kyo mengikuti Kaoru dan Toshiya ke kamarnya. Mereka masuk dengan cepat dan membanting pintu di depan wajah Kyo.
"Ah Kaoru, Chotto pelan-pelan"
Kyo gak bisa apa-apa karena pintu dikunci. Mulai ada suara-suara absurb di kamar Kaoru-Toshiya. Kyo shock.
~~~~~~~~OWARI~~~~~~~~
No comments:
Post a Comment