Monday, October 7, 2013

[FF Sadie] Nijiiro no Kiss (chap3)

[Repost]
Title: nijiiro no kiss
Cast: Sadie
Genre: romance,BL drama
Rating: PG-15
Episode: 3/5
warning: for fujoushi only



Setibanya di apartement, Aki masih penasaran dengan apa pentingnya kamera itu untuk Kei.

"Jadi apa yang akan kaulakukan dengan kamera itu"

"aku..aku mau membuat memori baru jadi jika nanti lupa lagi aku bisa mengingatnya dengan melihat kamera ini"

Aki kembali mengetik setelah rasa penasarannya musnah.

"Mungkin aku akan mulai dengan Aki-san, Aki-san yang mau menampungku sedang bekerja di depan laptopnya."

Kei mulai merekam. Aki berhenti sejenak dan melihat ke arah kamera Kei. Aki sebenarnya tidak terlalu suka kamera.

"Berhenti! Jangan rekam aku"

"Aku terlanjur merekamnya jadi berpose saja yang bagus"

"Kubilang hentikan" Aki menutup wajahnya.

"Kan tidak akan kusebar videonya"

"tapi aku tidak mau"

Kei malah mendekat makin berusaha mengambil rekaman wajah Aki. Akhirnya mereka malah kejar-kejaran di dalam ruangan. Aki terjatuh di atas sofa masih berusaha menutupi wajahnya sedang Kei berusaha menghalau tangan Aki.

"Kubilang stop Kei"

Aki meraih tangan Kei yang memegang kamera dan menahannya disamping sofa itu,kini Kei ada di bawah tubuh Aki.

"Kena kau"

Kei baru kali ini melihat Aki tersenyum walau sebentar karena Aki dengan cepat menyembunyikan kebahagiaannya. Aki tersipu dan melepaskan tangan Kei.

"Sudah malam sana tidur"

Suara Aki lebih lemah dari biasanya.

"Yasudah. Oyasumi"

Kei masuk ke kamarnya. Aki kembali mengerjakan pekerjaannya. Serasa diberkati ide.


*****


Esoknya, Mao sudah tiba di Tokyo akan mengunjungi Kei di rumah Aki. Sebelumnya Mao mampir makan dulu d sebuah restoran.Restoran itu milik Mizuki. Disana Mizuki menemani Tsurugi yang masih galau sedang makan sedikit-sedikit.

"Ayolah tenang saja,aku pasti bantu mencari kei"

Mizuki menepuk pundak Tsurugi.

"Selamat datang,silahkan masuk" Mao berdiri di muka pintu melihat Mizuki disana.

"Maaf,tidak jadi"

Sebelum Mao membalikkan badan sepenuhnya,Mizuki yang menyadari kehadirannya dan menghampiri Mao. Mao berpaling, tidak mau memperlihatkan wajahnya."Mao-kun! Mao kn?"

"bukan! salah orang"

"tidak mungkin salah"

Mizuki mendekatkan wajahnya ke hadapan Mao.

"Mao-kun"

"Iya deh ini aku, sudah ya aku pergi"

"tunggu!" Mizuki menahan Mao."Baru bertemu teman lama berbincanglah sebentar, aku traktir."

"oke oke kalau memaksa."

"Nah gitu dong"

Mizuki, Mao, dan Tsurugi pun duduk satu meja.

"Wah Mao sudah jadi dokter,hebat ya! Ga sangka dulu kau juniorku"

"Kau juga, masih seperti dulu"

"haha itu pujian bukan ya"

Heran dengan kelakuan Tsurugi yang masih makan sedikit-sedikit belum habis juga.

"Nah kau kan dokter,barangkali punya kenalan dokter jiwa buat temenku ini"

"Apaan sih aku gak gila tau"

"Gak gila tapi rada kurang seons"

"sial"

"Memangnya temenmu kenapa?"

"Mencari seseorang, nih fotonya" Mizuki mengambil foto kei dari tangan Mizuki dan memperlihatkannya ke Mao.

"Habis ini janji ya bantu aku menemukan Kei"

"iya iya"

Sementara itu Mao memperhatikan foto itu dan yakin itu adalah Keita yang ditolongnya itu.

"Ano.."

Tsurugi dan Mizuki melihat ke arah Mao

"Aku sebaiknya pergi dulu, ada urusan penting."

Mao keluar dengan tergesa-gesa.


******


Di Apartement Aki, Kei masih jail mengambil gambar Aki diam-diam namun ketauan juga.

"Hey sedang apa kau? Mau merekamku lagi?"

Kei menutup kameranya dan duduk manis di sofa dekat meja kerja Aki.

"Hmm boleh aku tau, kenapa Aki-san tidak mau direkam?"

Aki melepas kacamatanya dan menutup laptopnya.

"Dulu sebelum jadi penulis Aku bermain band, gara2 media yang merekam gambarku dengan kekasihku, seseorang membunuhnya,seorang fans maniak."

"Maaf"

"Tidak apa, aku sudah merelakannya."

Aki berdiri menatap ke luar jendela.

"Mao sebentar lagi datang dan akan menjemputmu."

"eh??"

Mao bergegas ke apartement milik Aki dan menekan bel. Aki membukakan lalu menyuruhnya masuk."Keita!"

"Iya"

"Boleh masuk dulu ke kamarmu? Aku mau bicara penting dengan Aki."

"Baik"

Kei masuk ke kamarnya. Aki terheran-heran dengan Mao yang kelihatan habis berlari buru-buru datang kesana.

"Kenapa sih? Ada yang gawat?"

"Ada yang mencari Keita"

"Siapa?"

"kekasihnya...dia punya foto Keita"

Aki terdiam sejenak.

"Kita harus memberitahu Keita kan? Kita harus mengembalikannya."

"Pulanglah Mao!"

"Heh?"

"Keita akan tetap tinggal disini."

"Tap..tapi"

"Pulang!"

"Oke" Mao menghela nafas dan pergi dari sana. Dia tau dia tidak akan menang kali itu.

Keita keluar dari kamarnya. Merasa heran dengan apa yang sedang terjadi.

"Kemana mao? Katanya dia akan membawaku?"

"Kau mau menyusulnya? Sana pergi!"

Aki kembali membuka laptopnya hendak melanjutkan skrip. Kei kali itu merasa tidak tega meninggalkan Aki bersama kemarahannya meskipun dia tidak tau alasan Aki marah.

"Aku tinggal, aku masak ya"


********


Mao berjalan penuh kebimbangan. Dia baru melihat lagi tatapan Aki yang seperti itu. Tatapan penuh rasa tidak rela saat kehilangan kekasihnya. Di lain pihak Mao ingin membantu teman Mizuki dan juga Kei sendiri. Tidak disangka Mizuki berpapasan dengan Mao.

"Mao,kau disini"

"Mi..mizu"

"Tadi kenapa? Sejak nelihat foto Kei kau langsung buru-buru. Pernah melihat Kei?"

"Ano, itu.."

"…"

"Bagaimana kalau aku tahu Kei tinggal dimana?"


*****TBC*****

No comments: