Wednesday, October 9, 2013

[FF Lolita 23Q] Kokoro kara (oneshoot)

Title: 心から(from heart)
Author: Meiku desu
Cast: 少女ーロリター23区(shojo lolita 23Q)
Rating: PG-15


Pagi itu Yuki terbangun di sebuah kamar namun bukan kamar di rumahnya. Kepalanya terasa pening dan apa yang dilakukannya kemarin Yuki sama sekali tidak ingat. Yuki seperti tidak asing dengan tempat itu, otaknya masih loading. Sampai ketika seseorang keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan baju mandi.
"Ryosuke!" tampak konyol karena tempat itu memang tidak asing lagi bagi Yuki, apartement Ryosuke.
"Kau sudah bangun" Yuki tampak gugup dan wajahnya terlihat pucat.
"Ke..kenapa aku disini"
Ryosuke mengernyitkan dahinya "Yuki benar2 mabuk berat ya semalam" Ryosuke menghela nafas.
"Ryo..kau tampak pucat,aku sudah sangat merepotkan ya?" Yuki menghampiri Ryosuke dan memegang dahinya. Wajah Ryosuke memerah. Namun kemudian ditampisnya tangan Yuki.
"Karena kau sudah bangun, pulang sana" Ryosuke menyodorkan jaket dan HP Yuki dan mendorong punggungnya.
"uum ok ok aku pulang,maaf merepotkan"
Ryosuke menutup pintu apartement dan bersender disana.
"Sudahlah Ryosuke,Yuki tidak akan ingat,dia mabuk"
~~~~~~
Sou duduk di bangku bandara sesekali melihat jam. Dari jauh Yuki berlari mendekat sembari melambaikan tangan. Sou berdiri menyambut.
"Terimakasih mau datang"
"Tidak perlu berterimakasih. Mana mungkin aku melewatkan pertemuan terakhir kita."
"Ingatlah kita sudah bukan.."
"aku tahu"
Sou tersenyum. Dia memberikan sesuatu ke tangan Yuki.
"Kukembalikan kunci apartementmu, ada orang yang lebih pantas mendapatkannya bukan?"
Yuki menerimanya dan memberikan senyum terakhir bagi Sou sebelum berangkat ke luar negri.
Sou menitikkan air mata saat berlalu meninggalkan Yuki. "He never love you,shou..never"
~~~~~
Yuki bertemu Ryosuke di kampus seperti biasa. Semua terlihat  normal seperti tidak ada yang terjadi. Ryosuke terkenal dikalangan wanita di kampus jadi tak heran wanita-wanita itu mengelilinginya seperti permen gula di sarang semut. Yuki memandangi Ryosuke dari jauh. Sosok yang sulit didekati dan menyimpan banyak tanya.
Saat kelas sudah bubar satu-persatu mahasiswa meninggalkan kampus hingga tinggallah Yuki berdua dengan Ryosuke.
"Ryo,apa malam ini kamu tidak ada acara?"
"Tidak ada. Kenapa?"
"Temani aku makan malam."
"Lagi? Kenapa tidak ajak orang lain saja"
"Ryosuke marah? Apa waktu itu aku mabuk dan melakukan hal yang kurang ajar?"
Ryosuke terdiam.
"Maaf"
"aku tidak marah"
"kalau begitu temani aku"
"Hufft yasudah kalau memaksa" Ryosuke menghela nafas. Yuki tersenyum dan menggandeng tangan Ryosuke tapi kemudian dilepaskan.
"A..aku bisa jalan sendiri"
~~~~~
Sou dengan Yuki? Apa mereka punya hubungan khusus? Cewe-cewe kampus bergosip mengusik Ryosuke yang sedang membaca buku. Melihat ke arah kedua orang itu wajar saja muncul berita miring dari orang-orang. "Kudengar mereka juga tinggal seatap,buktinya selalu datang ke kampus berdua."
Ryosuke mencuri kesempatan ketika Yuki sendirian di atap sekolah.
"Yuki!"
"oi Ryo!"
"Kau dan sou..."
"Memang benar kami serumah,itu yang mau kautanyakan?"
"hmm" Ryosuke mengangguk. Yuki menengadahkan kepalanya ke arah langit.
Pada akhirnya mereka tidak bicara apa-apa lagi. Semua sudah jelas bagi Ryosuke.
~~~~~
I love you..Ryo..I love you.
"Hah hah aa ha" Ryosuke terbangun. Wajahnya berkeringat dingin. Mimpi. Hari ini Ryosuke memutuskan tidak masuk ke kampus. Tampaknya dia terserang flu. Dari pagi Yuki mengirimkan email namun tidak satupun Ryosuke balas bahkan teleponnya pun tidak diangkat.
Tok tok tok.
Seseorang mengetuk pintu apartement Ryosuke. Dengan susah payah Ryosuke membukakan pintu.
"Ryo-kun" Yuki langsung memeluk Ryosuke setelah pintu dibukakan.
"Yokatta"
"Yu..ki"
"Ryo badanmu panas sekali"
Yuki membaringkan ryosuke di tempat tidur dan mengompress kepalanya.
"Kalau sedang sakit harusnya beri kabar donk"
"Kamu..peduli?"
"tentu saja!"
Yuki duduk di samping tempat tidur,menggenggam tangan Ryosuke. "Tidurlah"
Ryosuke tertidur karena sudah minum obat.
~~~~
Ryosuke terbangun. Merasa lebih baik setelah dirawat Yuki. Hari sudah malam. Ryosuke memandangi Yuki yang tertidur lelap dengan meletakkan kepalanya di samping tempat tidur Ryosuke.
"Aku senang ketika kau bilang cinta. Sayang saat itu kau tidak sadar apa yang kaulakukan. Andai saja kau mengatakannya saat sadar,bukan di saat mabuk. Tapi sepertinya tidak mungkin" Batin Ryosuke.
Perlahan Yuki membuka matanya. Disaat mereka bertemu pandang,Ryosuke dengan cepat memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Kau sudah bangun?" Yuki memegang dahi Ryosuke. Demamnya sudah mereda.
"Ugh" Ryosuke menjauhkan tangan Yuki "Jangan perlakukan aku seperti anak kecil"
"Aku sangat mengkhawatirkanmu"
"Terimakasih tapi sekarang aku sudah sehat,kau boleh pulang"
"Ryo"
"Kubilang kau boleh pulang"
"Baiklah" Yuki meninggalkan Ryosuke  dengan raut wajah muram. Sikap Ryosuke belakangan ini memang sedikit aneh padanya padahal mereka sudah dekat sejak lama.
"Mengapa kau selalu baik,andai aku bisa membencimu akan lebih mudah melupakanmu"
~~~~~
Keesokan harinya Yuki masih merasakan jarak dengan Ryosuke. Yuki bertekad menyatakan perasaannya pada Ryosuke bubaran kuliah nanti.
Kuliah pun bubar, Ryosuke masih diam di perpustakaan. Disaat perpustakaan sepi, seorang gadis menghmpiri Ryosuke yang membaca buku sendirian.
"Ano..Ryosuke san"
Ryosuke melihat ke arah gadis itu.
"Ya?!"
"Suki desu" wanita itu tertunduk malu.
"Sejak pertama bertemu aku sering memperhatikanmu. Maukah berkencan denganku" lanjutnya sebelum Ryosuke sempat menjawab. Rupanya Yuki sudah disana mendengar percakapan mereka.
"Kencan?" Ryosuke sedikit bingung dengan kejadian mendadak ini.
"Ryosuke!" Yuki memanggil Ryosuke,sontak membuat mereka melihat ke arah Yuki. Yuki menghampiri mereka berdua dan menarik tangan Ryosuke.
"Maaf mengganggu momen yang bagus ini,aku ingin bicara dengan Ryosuke sebentar." Yuki menarik Ryosuke ke belahan kampus lain.
"Lepaskan!! Kubilang lepaskan!"
Yuki tidak mempedulikan kata-kata Ryosuke dan tetap menariknya.
"Lepas" Ryosuke menarik paksa lengannya dari genggaman Yuki.
"Kamu kenapa sih"
"Kau yang kenapa? Belakangan ini selalu menghindar"
"Bukan urusanmu!"
"Jangan terima gadis itu!" Nada suara Yuki meninggi
"Aku berhak dekat dengan siapa saja, kamu bukan siapa2"
Yuki tersentak dan tersenyum pilu.
"Jadi itu perasaanmu?"
"eh"
"Maaf aku yang salah, aku tidak akan mengganggumu lagi" Yuki berlalu dari hadapan Ryosuke. Seketika itu lutut Ryosuke lemas. "Semuanya berakhir..Yuki.."
~~~~~
Keesokannya, tidak ada tanda-tanda Yuki di kampus. Ryosuke mengerjakan diktat kuliah sementara para wanita masih menggosip di sebelahnya.
"Kudengar Yuki mengajukan pengunduran diri ke dosen"
"lho kenapa?"
"Dia ke luar negri"
"jangan jangan menyusul Sou tuh"
"hwa so sweet >.
Kali ini Ryosuke teramat sangat terusik. "are you ok with this?are you happy Ryosuke?come on" Entah apa yang menggerakkannya kali ini untuk menghubungi Sou.
tut tut tut
"Hallo"
"Hallo, Sou?"
"aah Ryosuke kah?ada apa"
"Kamu tau Yuki akan menyusulmu ke luar negri?"
"eh? Masa? Dia tidak bilang. Tapi tidak mungkin dia menyusulku,kita kan sudah putus"
"eh? Putus?"
"ah masa sih Yuki belum bilang juga. Katanya yang dia suka cuma..hallo?"
Pippippip. Telepon diputus. Ryosuke bergegas meninggalkan kampus menuju apartement Yuki.
Setibanya di sana,.pintu apartement Yuki tidak terkunci. Apartement itu sudah bersih tapi Yuki masih di situ. Barang-barangnya baru selesai dipack.
"Yuki!!" Ryosuke masuk dengan tergopoh2.
"Ryo-kun" Yuki terpaku.
"Kenapa.." Ryosuke menarik baju Yuki.
"Kenapa.. kenapa tidak bilang padaku? Kau selalu,selalu bertindak semaumu tanpa petunjuk"
"Ryo.."
"Saat pindah ke kampusku,saat jadian dengan Sou, dan sekarang saat kau akan pergi,kau tidak pernah bilang apa-apa."
Yuki menggenggam kedua tangan Ryosuke.
"Kau selalu mengambil jarak dan kau bilang aku bukan siapa-siapa."
"Itu karena..itu karena kukira kamu masih mencintai Sou!"
"Maaf Ryo" Yuki memeluk Ryosuke.
"Aku tidak pernah mencintai Sou, dia yang memintaku mencoba bersama dengannya 1bulan saja, tapi aku tidak pernah bisa menyentuhnya..Aku hanya mencintaimu.
"Yuki..Kau tidak bohong?tidak berfikir hanya menjadikanku pelarian"
"Bagaimana supaya kamu percaya?"
Yuki melepaskan pelukannya. Kedua tangannya memegang pipi Ryosuke lalu menciumnya sedalam mungkin.
Mereka tak kuasa menahan emosi masing-masing. Spontan Ryosuke terbaring di lantai.
"i love you" Akhirnya Ryosuke mendengar kalimat itu dari Yuki dalam keadaan sadar.
Memoar Yuki terasa bangkit merasakan kebahagiaan yang pernah dia rasakan sebelumnya. Yang dibenaknya saat ini hanya Ryosuke seorang.
Hari sudah larut, Yuki membatalkan keberangkatan dan pernyataan pengunduran dirinya. Ryosuke berbaring di tempat tidur  dengan posisi menyamping.sementara Yuki membereskan barang-barangnya kembali ke tempat semula.
"Ryosuke.."
"Ya??"
Yuki mengambil kunci apartementnya yang dikembalikan Sou. Dia mendekati Ryosuke dan memeluknya. Ryosuke kini merubah posisinya menjadi duduk. Yuki memegang lengan Ryosuke dan meletakkannya di telapak tangan Ryosuke.
"Ini...sebenarnya ingin kuberikan saat di perpustakaan kemarin."
"Yuki.."
Now and forever i can't keep my heart silent to you. You would know everythings from deep of my heart

No comments: